Program Studi Fisioterapi, Satu-Satunya di Jawa Timur

Merespon kebutuhan pasar akan lulusan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan holistik kepada masyarakat, UMM melaunching program studi (prodi) baru yaitu Fisioterapi.

Universitas Muhammadiyah Malang membuka prodi baru Fisioterapi di bawah naungan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES). Prodi S1 Fisioterapi tersebut merupakan satu-satunya di Jawa Timur. Fisioterapi adalah cabang ilmu kesehatan yag mempelajari fungsi gerak, latihan  dan persendian. Prodi Fisioterapi dipilih setelah melakukan kajian yang cukup lama. Melihat kebutuhan pasar yang memerlukan ilmu fisioterapi baik dalam

menyembuhkan penyakit maupun meningkatkan fungsi gerak tubuh, maka UMM berani membuka prodi baru tersebut.

Keunggulan Fisioterapi dibanding prodi lain

Tri Lestari, selaku Dekan FIKES mengatakan, Prodi Fisioterapi dibuka karena merespon tingginya kebutuhan masyarakat. Fisioterapi sendiri tidak melulu dibutuhkan di rumah sakit. Akan tetapi dibutuhkan juga pada sarana-sarana yang dekat dengan masyarakat seperti sarana kebugaran. “Fisioterapi bertujuan untuk memberikan layanan komprehensif yang berbasis community kepada masyarakat,” ujarnya. Sebagai contoh, dalam praktek fisioterapi tidak melulu masyarakat yang datang ke rumah sakit. Namun, tenaga fisioterapi atau mahasiswa fisioterapi yang terjun langsung ke rumah-rumah pasien yang membutuhkan dengan tetap melibatkan kedokteran. Sehingga keuntungan yang didapat pasien diantaranya adalah mengurangi biaya rawat di rumah sakit karena pada prakteknya bisa dilakukan di mana saja termasuk di rumah. Tidak hanya menyembuhkan penyakit dengan meningkatkan fungsi gerak tubuh, lebih jauh Fisioterapi dapat mengurangi stress akibat padatnya pekerjaan atau patah hati.

Persiapan UMM dengan Adanya Prodi Fisioterapi

Universitas Muhammadiyah Malang dalam melakukan segala sesuatu tidak ingin setengah-setengah. Pun begitu dengan pembukaan prodi baru Fisioterapi. Persiapan telah dilakukan dari berbagai aspek mulai dari keakademikan sampai dengan sarana prasarana. Rachmat, selaku keanggotaan tim penyusun prodi Fisioterapi menyatakan bahwa secara umum prodi Fisioterapi sudah siap, namun untuk penerimaan mahasiswa baru dilakukan tahun ajaran 2013/2014. “Ada tiga aspek yang kita persiapkan. Yang pertama keakademikan/rancangan akademik, yang kedua  rancangan sarana prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM). Yang ketiga adalah promosi,” ungkap mahasiswa lulusan D4 Fisioterapi tersebut. Untuk rancangan akademik Prodi Fisioterapi telah menyelesaikan silabus sampai dengan RPP yang telah dilokakaryakan pada awal bulan April 2012. Lokakarya tersebut dihadiri seluruh perguruan tinggi Fisioterapi di Indonesia. Antara lain PT dari Jakarta, Solo dan UDAYANA. Sehingga pada momen itu telah ditetapkan kurikulum Fisioterapi yang ada di UMM.

Rachmad  lebih lanjut menyatakan bahwa Fakultas telah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Diantaranya laboratorium terapi latihan, laboratorium elektro, ruang kerja dosen dan Kepala Prodi, serta beberapa dosen pengajar. “Fakultas juga menyediakan laboratorium bersama yang dipakai  keperawatan dan Fisioterapi, yaitu laboratorium tumbuh kembang. Untuk SDM, kami telah merekrut tiga orang dosen yang tengah menyelesaikan S2 di UDAYANA,” ungkap pria yang akan melanjutkan S2 Fisioterapi di Australia tersebut. Untuk aspek promosi, UMM telah melakukan sosialisasi Prodi Fisioterapi melalui media cetak dan radio.

Peluang Kerja Alumni Fisioterapi Dan Pihak-Pihak yang Bekerjasama

Rahmad menyatakan bahwa alumni Prodi Fisioterapi sangat berpeluang besar untuk mendapat  pekerjaan. “Saya kira peluang kerjanya sangat-sangat luas. Karena tingkat kebutuhan tenaga Fisioterapi sangat tinggi, namun alumni Fisioterapi sangat rendah,” ujarnya. Prodi Fisioterapi telah menjalin komunikasi yang baik dengan beberapa pihak untuk kedepannya. Diantaranya IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia) Pontianak, KONI Kota Malang, KONI Kabupaten Kediri, dan beberapa rumah sakit yaitu RS. Saiful Anwar, RS. Dokter Ramlan Surabaya, RS. Ortopedi di Solo, dan memaksimalkan rumah sakit UMM sendiri tentunya. (p_ain)

 

 

 

 

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment